Walikota Eri : Tampilkan Surabaya Apa Adanya, Rakyat Surabaya Masih Jauh Dari Sejahtera
Kabar Surabaya - Banyak pihak yang selama ini menilai kalau Kota Surabaya adalah kota maju, modern dan penduduknya sejahtera. Namun rupanya penilaian ini masih keliru. Kondisi ini diungkap sendiri oleh Wali Kota Sirabaya Eri Cahyadi saat turun kebeberapa kawasan perkampungan padat penduduk di tengah Kota Surabaya,
Dalam kegiatannya tersebut rupanya Walikota Eri terkejut bahwa di Kota Sebesar Surabaya ini masih ada warga yang hidupnya belum sejahtera. Bahkan di beberapa kawasan masih ada ditemui anak-anak yang gizi buruk, bayi stanting (lambat dalam pertumbuhan), serta warga yang tinggal di rumah dengan ukuran yang hanya sepetak saja.
Hal tersebut rupanya membuat Walikota Eri marah besar kepada seluruh jajaran pejabat Pemerintah Kota Surabaya. Kemarahan Walikota alumnus ITS ini terlihat jelas dalam acara pengarahan Walikota Surabaya Kepada Seluruh Jajaran Pemerintah Kota Surabaya tahun 2022. Acara ini diikuti oleh seluruh pejabat, mulai dari Lurah, Camat, Kabid, Kasi hingga Asisten Walikota secara zoom.
Walikota Eri sendiri sejak ditugaskan di Dinas Cipta Karya dan Bappeko dirinya selalu rajin untuk turun kebawah. SHal ini membuatnya paham betul kondisi masyarakat Kota Surabaya. Ada warga yang menderita gizi buruk, ada bayi stunting, ada anak menderita hydrosefalus serta masih ada warga miskin. Namun anehnya semua itu tidak pernah ada laporannya. Semua laporannya hanya masuk yang baik-baiknya saja.
"Cukup sudah tebar pesona yang mengatakan Surabaya bagus dimana-mana, karena kenyataannya masih ada warga yang hidupnya belum sejahtera. Ungkap semua data, buka semua baik dan buruknya, jangan ditutupi supaya terlihat Walikotanya bagus. Saya tidak butuh nama bagus, Nama bagus saya sudah di jaga oleh Allah SWT," tegas Walikota Eri. "Meskipun tahun 2024 nanti saya tidak terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, Saya Tidak Peduli !!,".
Dalam kesempatan ini, Walikota Eri mengajak semua jajarannya untuk memperbesar empatinya kepada masyarakat yang masih hidup susah. Selain itu semua pejabat meskipun bukan Camay dan Lurah juga harus lebih sering lagi turun kebawah supaya bisa mengetahui secara riil bagaimana kondisi masyarakat di lapangan. (yyan)
No comments:
Post a Comment