Pangdam jaya Ungkap 5 Fakta Baru Oknum Paspampres Culik Warga Aceh Sampai Tewas - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, August 31, 2023

Pangdam jaya Ungkap 5 Fakta Baru Oknum Paspampres Culik Warga Aceh Sampai Tewas

Pangdam jaya Ungkap 5 Fakta Baru Oknum Paspampres Culik Warga Aceh Sampai Tewas


Kabar Surabaya - Beberapa hari belakangan ini, masyarakat dikejutkan dengan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh Oknum TNI yang kesehariannya berdinas sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Aksi yang dilakukannya terbilang cukup brutal dan sadis, saking brutalnya, korbannya sampai tewas ditempat. Hal ini cukup miris, karena seharusnya TNI harus menjaga keselamatan masuarakat, bukan malah membunuhnya.



Saat ini pelaku dan komplotannya sudah berhasil ditangkap dan telah dilakukan interograsi secara mendalam. Berikut fakta-fakta mengenai pelaku oknum Paspampres tersebut. 


1. Identitas oknum Paspamres 

Saat ini petugas yang berwenang masih menyebut oknum Paspampres ini dengan inisial RM. Namun banyak netizen yang kemudian mencoba mencari informasi dan memplubikasikan bahwa inisial RM tersebut adalah Riswandi Manik dengan pangkat Praka. Identitas Riswandi Manik ini diungkap oleh akun @opposite6890zulu. Pelaku ini lahir di Gosong Telaga 10 Juni 1994. Praka RM ini juga telah menikah dan memiliki istri yang berprofesi sebagai bidan.


2. Identitas Komplotan Praka RM

Dari hasil pemeriksaan, ruapanya aksi yang dilakukan oleh Praka RM ini tidak dilakukan sendirian. Aksi ini dilakukan oleh beberapa rekannya, yaitu Praka HS yang merupakan anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda. Komplotas mereka ini kesemuanya diduga berasal dari daerah yang sama, yaitu Aceh.


3. Kronologi Penculikan Sadis

Kronologi penculikan sadis ini diungkap oleh orang tua korban yang bernama Iman Masykur. Kematian pemuda berusia 25 tahun inilah yang akhirnya menjadi viral dan membongkar kelakuan sadis oknum Paspampres ini. Saat itu ibu korban menerima telephon dari anaknya yang memintanya agar mengirim uang sebesar 50juta rupiah. Saat itu korban bercerita kalau dirinya sedang disiksa didalam monil.

Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu (12/08/2023), dimana korban diculik dan dimasukkan kedalam mobil oleh ketiga orang pelaku. Saat itu, korban dijemput langsung oleh pelaku dari tokonya yang berada di Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang, Banten.  

Pelaku beralasan dana sebesar Rp 50juta tersebut sebagai dana tebusan agar korban tidak dilaporkan ke Kepolisian. Mirisnya, pelaku juga merekam adegan penyiksaan terhada korban didalam mobil dan dikirimkan kepada ibu korban. Setelah kejadian tersebut, korban tidak bisa dihubungi lagi dan akhirnya seyelah 3 hari ditemukan sudah menjadi janaah.


4. Kesaksian Korban lain

Aksi dari Praka RM ini rupanya sudah dilakukannya sejak lama. Para korbannya-pun sudah banyak pula. Salah satu korbannya adalah ZF, yang merupakan warga Sawang, Aceh Utara. Pria berusia 33 tahun ini mengaku menjadi korban dari Praka RM pada dua bulan sebelum lebaran Idul Fitri 2023 yang lalu. Saat itu dirinya didatangi oleh komplotan Praka RM dyang berjumlah 5 orang.

Mereka mengaku dari Polda dan langsung menangkap dirinya ditoko sembari merampas barang-barang berharga lainnya. Termasuk semua uang miliknya dan milik toko. Setelah ditangkap, mobil pelaku terus melaju dan mencari mangsa lainnya hingga mendapatkan 5 orang korban. Mereka disuruh buka baju dan berdesakan dibelakang.

ZF dan korban lainnya mengalami penyiksaan dengan pecutan kabel listrik selama didalam mobil. Sama seperti Imam Masykur, harta mereka dirampas dan masih menyuruh mereka untuk men-transfer uang puluhan juta rupiah. Penculikan dan penyiksaan ini kemudian membuat ZF pulang kembali ke Aceh karena trauma dan takut untuk kembali ke Jakarta.


5. Semua Korban Diduga Berdagang Obat Ilegal

Uniknya,  semua pelaku dan korban penculikan sekaligus pemerasan ini berasal dari daerah yang sama, yaitu Aceh. Selain itu semua korban berasal dari komunitas yang sama, sebagai penjual obat dan kosmetik. Pihak Pangdam Jaya yang menangani kasus ini juga mengungkapkan kalau para korban ini diduga berjualan obat ilegal. Pengancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh Prtaka RM ini dilakukan agar kasusnya tidak dilaporkan kepada pihak Kepolisian. (yyan)  


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad