Walikota Murka !!!, Saat Lakukan Sidak Kelurahan, Temukan Hal Absurd Seperti Ini - Kabar Surabaya

Terbaru

Friday, November 4, 2022

Walikota Murka !!!, Saat Lakukan Sidak Kelurahan, Temukan Hal Absurd Seperti Ini

Walikota Murka !!!, Saat Lakukan Sidak Kelurahan, Temukan Hal Absurd Seperti Ini


Kabar Surabaya - Sebaik-baiknya para Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang bisa melayani masyarakatnya dengan baik. Sekarang bukan lagi jaman dimana para PNS merasa dirinya orang penting. Justru sebaliknya, kepentingan dan kebutuhan masyarakat adalah hal yang wajib mereka utamakan. Hal itulah yang diupayakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sesaat setelah dirinya menjabat.



Upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat ini terlihat dari beragam program yang ada. Seperti halnya program sayang warga yang mengusung semua staf pelayanan untuk terjun langsung mendekat ke pemukiman warga. Jadi selama 2 kali dalam seminggu petugas kelurahan akan memberikan pelayanan di Balai RT/Balai RW yang ada dipemukiman warga.

 

Selain itu adapula program sambat di Kelurahan, Kecamatan atau langsung ke Balaikota. Pada program ini masyarakat bisa mengadukan secara langsung permasalahannya kepada Lurah, Camat maupun kepada Wali Kota Surabaya. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada hari Jum;at dan Sabtu.

 

Setelah tiga bulan berjalan, program Sambat ke Balaikota mulai dihilangkan. Namun Walikota Eri menggantinya dengan melakukan pemantauan secara langsung, baik lewat CCTV yang terpasang diruang pelayanan warga dan sidak langsung ke Kelurahan atau Kecamatan.

 

Rupanya, setelah tiga bulan berjalan, pelayanan terhadap warga di beberapa Kelurahan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Lewat pantauan CCTV, Walikota Eri masih menemukan ada banyak warga yang mengantri. Padahal meja pelayanannya cukup besar, namun yang melayani hanya sedikit. Sedangkan rekan lainnya tampak hanya duduk dan bermain HP. Melihat hal tersebut Walikota Eri langsung perintahkan inspektorat untuk memeriksanya.

 

Selain itu adapila pelayanan warga yang masih belum berhenti di Kelurahan. Dalam artian, warga dari Kelurahan masih harus mendatangi ke Kecamatan guna menyelesaikan dokumen kependudukannya. Melihat hal itu Walikota Eri langsung menghubungi Dispendukcapil untuk menekankan bahwa pengurusan dokumen warga harus sampai di Kelurahan saja, Jadi warga tidak perlu pergi ke tempat lain lagi.

 

Selain ke Kelurahan Walikota Eri juga sidak ke Puskesmas Sidotopo dan Gayungan. Disini orang nomor satu di Kota Surabaya menerima keluhan pasien Puskesmas yang pelayanannya sangat lama. Setelah diselidiki, rupanya dokter jaga sangat kurang. Ada dokter yang rapat, berkunjung ke sekolah maupuan istirahat setelah bertugas di Tim Gerak Cepat. 

 


Melihat Hal ini Walikota Eri langsung meminta disetiap Puskesmas harus ada 2 dokter umum dan 1 dokter gizi yang harus stay dijam pelayanan. Rapat hanya boleh dilakukan setelah jam pelayanan, yaitu diatas pukul 14.00wib.

 

Walikota Eri terlihat Murka saat berkunjung ke salah satu kantor Kecamatan dan menemukan ada staf yang memakai sandal saat jam kerja melayani masyarakat. Dalam laman IG Eri Cahyadi, terlihat kalau staff tersebut kaget saat walikota Eri langsung membuka pintu ruangan dan mendapati dirinya sedang memakai sandal di dalam ruangan. Selain itu juga ditemukan rombong yang mangkrak dan rusak di halaman Kecamatan. Hal tersebut sangat disayangkan, dimana harusnya rombong tersebut bisa diberikan kepada pelaku UMKM yang membutuhkan.


"Kepala OPD !!, kasih tau, Camat dan Lurah, saya tidak mau tau, saya tidak ingin melihat lagi ada staf memakai sandal. Hormati masyarakatnya dalam pelayanan," TeriakWalikota Eri kepada semua staf yang ada di kantor tersebut. "Marwahnya Pemerintah Kota itu ada dimana...?, Mosok di ruangan ada Jaket, teh, tas bergelantungan. Selama tiga bulan saya sudah mengajari saat sambat di Balai Kota, bagaimana cara jawab, pelayanan maupun inovasinya. Sekarang saya buktikan sendiri bagaimana penerapan dilapangan,".

 

Dalam lamam IG tersebut Walikota Eri tampak kecewa, sebab ternyata bawahannya belum bisa menerapkan ilmu yang telah diberikan di wilayahnya masing-masing. Bahkan dalam captionnya, beliau membandingkan dengan kinerja bank yang selalu antusias untuk membantu nasabahnya. (yyak)  

arti absurd di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan dengan tidak masuk akal ataupun mustahil.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad