Dam Sungai Jagir, Antara Kisah Mistis Dan Rentetan Sejarahnya - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, August 6, 2020

Dam Sungai Jagir, Antara Kisah Mistis Dan Rentetan Sejarahnya


Kabar Surabaya - Kota Surabaya adalah kota yang sarat akan sejarah bangsa. Terutama peninggalam dari jaman kolonial Belanda. Uniknya banyak dari bangunan Belanda ini yang masih kokoh berdiri hingga sekarang. Bahkan tidak jarang yang masih beroperasional dan berfungsi secara normal sampai saat ini. Salah satu bangunan yang masih kokoh berdiri dan berfungsi secara normal adalah Dam Sungai Jagir.


Sungai Jagir sebenarnya bukanlah sungai alami yang terbentuk karena proses alam. Sungai Jagir ini adalah sungai buatan yang berfungsi untuk menyudet aliran air dari Sungai Kalimas yang akan masuk ke Kota Surabaya. Dengan adanya Sungai Jagir ini, maka sebagian air yang masuk ke dalam Kota Surabaya akan bisa diatur debitnya sehingga bisa menjaga Kota Pahlawan ini dari musibah banjir.

Sungai Jagir sendiri sebenarnya memiliki rentetatn sejarah yang amat panjang. Di Sungai inilah dulunya Pasukan Tar-Tar yang berasal dari Mongolia melabuhkan perahunya sebelum melakukan penyerangan ke Kerajaan Kediri. Selain Pasukan tar-Tar, pasukan dari Kerajaan Madura, dan Majapahir juga pernah singgah di kawasan Sungai Jagir ini. 

Aliran Sungai Jagir ini berasal dari Sungai Kalimas ini menginduk kepada aliran Sungai Brantas. Untuk mengatur debit dari aliran Sungai Kalimas ini kemudian Belanda membangun sebuah Dam yang diberikan nama Dam Jagir. Bangunan yang dibangun pada tahun 1923 ini memiliki tiga pintu air yang berukuran besar. Pada saat musim hujan biasanya masyarakat akan mendapatkan hiburan berupa gelontoran air yang keluar dari ketiga pintu air tersebut.

Kemegahan bangunannya dan derasnya air yang digelontorkan saat musim penghujan ini merupakan tontonan yang menarik bagi warga Kota Surabaya yang kebetulan lewat di sampingnya. Lokasi ini juga menjadi lokasi wisata memancing yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Meskipun sejatinya trelah terpasang rambu dilarang memancing di sepanjang Sungai Jagir ini.


Aturan dilarang memancing ini sebenarnya dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya untuk menjaga masyarakat dari hal yang tidak diinginkan. Karena sudah banyak dari masyarakat yang menjadi korban ganasnya aliran Sungai Jagir ini. Menurut para ahli, meskipun permukaan sungai yang berada di Wonokromo ini terlihat tenang, namun arus didalamnya sangatlah kencang.

Kondisi arus inilah yang kemudian banyak menelan korban dari masyarakat. Biasanya saat mereka terjebur ke dalam sungai, banyak diantaranya yang kemudian jasadnya tidak ditemukan lagi, meskipun sudah dilakukan pencarian selama berhari-hari.

Banyaknya masyarakat yang telah menjadi korban dari Sungai Jagir ini, kemudian menimbulkan anggapan tersendiri kalau Sungai Jagir ini setiap tahunnya selalu meminta tumbal. Anggapan ini seakan menguat, takkala masyarakat menyaksikan sendiri proses dari korban yang akhirnya hilang ditelan oleh ganasnya aliran Sungai Jagir ini.

Seperti halnya salah satu korban yang hilang ditelan sungai ini adalah seorang pria. Anehnya saat akan terjun ke sungai, dia melepas pakaian dan celana panjangnya. Dalam sekejap dia langsung terjun ke sungai dan tidak pernah lagi diketemukan hingga saat ini.


Banyak pula pihak yang mengkaitkan Sungai jagir ini dengan sosok Buaya Putih. Banyak Masyarakat percaya kalau di dalam Sungai Jagir terdapat binang buaya yang berwarna putih. Namun juga banyak yang percaya kalau buaya putih ini merupakan sosok mitos jelmaan dari seseorang.

Beberapa pihak yang pernah melakukan penerawangan di Sungai Jagir ini menjelaskan kalau aura Mistis di kawasan tersebut sangatlah besar. Di dalam Sungai Jagir tersebut terdapat kerajanan ghaib yang raja dan ratunya berbentuk seperti buaya.


Namun, apapun itu, Dam Sungai Jagir ini adalah Cagar Budaya yang wajib kita jaga keberadaannya. Adanya jogging track dan Taman Jepang yang ada di sisi kanan dan kiri Sungai Jagir ini seakan memberikan tanda bahwa sungai ini bisa menjadi salah satu tempat rekreasi yang indah. Hanya saja masyarakat harus mematuhi aturan-aturan yang ada di kawasan Sungai jagir ini, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat sendiri. (yyan)   

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad