Nilai Keusakan Taman Apsari Usai Pesta Rakyat Mencapai 150 Juta Rupiah
Kabar Surabaya - Sorak sorai dan gegap gempita Pesta Rakyat HUT ke-80 RI yang digelar di jantung Kota Surabaya, Senin (18/8/2025) malam, meninggalkan kisah lain yang jauh dari meriah. Di balik tawa dan nyanyian ribuan warga yang tumplek blek di depan Gedung Negara Grahadi, Taman Apsari—saksi bisu sejarah perjuangan—bangkit pagi itu dengan wajah yang muram.
Tanaman hias yang selama ini menjadi penyejuk pandangan, terinjak-injak tanpa ampun. Bangku taman yang biasanya menjadi tempat warga melepas penat, kini tinggal puing rusak tak berdaya. Seolah pesta semalam hanyalah badai yang menyapu segala keteduhan.
Pada malam sebelumnya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Usai pesta usai dan penonton bubar, ia memilih tak langsung pulang. Khofifah ikut turun tangan memungut sampah, memperbaiki tanaman, dan mengajak staf Pemprov membersihkan sisa-sisa kecerobohan. “Taman ini harus segera pulih,” tegasnya.
Khofifah pun memastikan, Pemprov Jatim menanggung penuh biaya perbaikan taman yang rusak. Ia telah berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, agar desain taman tetap dipertahankan seperti semula. “Kita jaga agar Taman Apsari tetap jadi kebanggaan warga kota,” ujarnya.
Pesta memang telah usai. Musik, tawa, dan gemerlap lampu sudah padam. Tetapi Taman Apsari kini menyisakan pesan: bahwa euforia kebersamaan jangan sampai mengorbankan ruang hijau yang menjadi paru-paru kota. Luka Rp150 juta itu bukan hanya soal kerugian materi, melainkan juga pengingat, bahwa merayakan kemerdekaan seharusnya tak meninggalkan jejak kehancuran.

No comments:
Post a Comment