Di Balik Luka Dokter Faradina: Dokter Bedah RS BDH Surabaya Dihantam Bongkahan Gragal Oleh Pasien
Kabar Surabaya - Hari itu, Jumat (25/4), seharusnya menjadi hari biasa bagi dr. Faradina Sulistiyani. Seperti biasa, ia duduk di ruang Poli Bedah Umum RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, menyiapkan data pasien yang akan ditanganinya. Namun siapa sangka, rutinitasnya berubah menjadi mimpi buruk ketika seorang pasien justru datang membawa amarah, bukan sekadar keluhan.
Dengan bongkahan gragal yang sudah disiapkan sebelumnya, pasien bernama Norliyanti menghantam kepala dan punggung dokter spesialis bedah tersebut berkali-kali. Faradina yang kala itu tengah fokus pada komputernya tak sempat menghindar. Bongkahan gragal tersebut menghantam kepala dan punggung berkali-kali.
“Tidak ada yang menyangka pasien bisa sampai berbuat seperti itu,” ungkap salah satu staf medis yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, segera turun tangan. Ia menegaskan bahwa dokter dan tenaga kesehatan harus dilindungi sepenuhnya. “Mereka adalah garda terdepan penyelamat nyawa. Tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap mereka,” tegasnya.
/div>
Di balik hiruk-pikuk pemberitaan, rekan-rekan sejawat Faradina hanya berharap sahabat mereka bisa segera pulih—bukan hanya dari luka di tubuh, tapi juga trauma di hati. “Dokter Faradina itu sosok yang sabar. Ia selalu tersenyum saat melayani pasien. Kami ingin melihat senyum itu kembali,” kata seorang perawat dengan mata berkaca-kaca.

No comments:
Post a Comment