Wali Kota Surabaya Minta Maaf Terpaksa Memilih Cara Ini - Kabar Surabaya

Terbaru

Sunday, April 30, 2023

Wali Kota Surabaya Minta Maaf Terpaksa Memilih Cara Ini


Wali Kota Surabaya Minta Maaf Terpaksa Memilih Cara Ini


Kabar Surabaya - Kejadian pada hari Jum'at (28/04/2023) kemarin benar-benar membuat warga Surabaya, khususnya mereka yang berada di kawasan barat kalang kabut. Bagaimana tidak, setelah di guyur hujan deras selama kurang lebih 2 jam, Jalan Mayjend Sungkono langsung menjadi bak sungai besar. Kawasan tersebut dilanda banjir setinggi kurang lebih satu ban mobil. Kondisi tersebut membuat banyak kendaraan harus berputar arah, bagi yang tetap nekat sudah pasti akan langsung mogok.



Memang dahulu, kawasan Mayjend Sungkono ini merupakan kawasan langganan banjir. Bahkan ketinggiannya bisa mencapai sampai spion motor. Namun setelah ada banyak pembenahan, kawasan ini sudah aman dari banjir. bahkan Pemerintah Kota Surabaya juga cukup percaya diri untuk membuat under pass guna menghilangkan kemacetan di Bundaran Satelit.


Namun kejadian pada hari Jum;at kemarin benar-benar membuat kawasan Mayjend Sungkono kembali ke masa silam. Banjir dengan ketinggian satu ban mobil menggenak di seluruh permukaan jalan yang terbuat dari beton tersebut. Praktis kawasan tersebut langsung lumpuh total. Berita inipun viral tersebar melalui berbagai media sosial. 


Banjir dikawasan mayjend Sungkono ini juga mebuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta maaf  kepada warganya. Dalam hal ini orang nomor satu dukota Surabaya tersebut menjelaskan, bahwa banjir Mayjend Sungkono disebabkan oleh jebolnya tanggul Kembang Kuning sepanjang 20 meter. Jebolnya tanggul ini langsung dilaporkan kepada Walikota Eri yang memantau kondisi hujan deras saat itu.


Mendapati laporan ini, Walikota Eri seperti memakan buah Simalakama. Beliau dihadapkan kepada dua pilihan yang sama-sama buruknya. Jadi ketika tanggul jebol, dalam waktu singkat sudah harus dipikirkan aliran air hujan harus dualirkan kemana. Pilihan pertama pintu air ditutup dan air akan mengalir langsung ke jalan Mayjend Sungkono, karena memang konturnya permukaan jalannya rendah.


Pilihan kedua adalah membuka pintu air namun aliran air akan menggenangi rumah-rumah warga di sekitaran kawasan kembang kuning. Setelah memikirkan dampak yang kemungkinan terjadi, dengan berat hati pilihan pertama diambil. Namun saat itu juga puluhan mobil pemadam kebakaran diterjunkan guna menyedot air. Sedangkan tanggul yang jebol juga langsung diantisipasi dengan karung pasir dan saat ini juga telah dilakukan pembenahan dan penguatan tanggul. Alhasil dalam hitungan jam banjir dikawasan Mayjend Sungkono sudah bisa teratasi. (yyan)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad