Raya Gubeng Berhasil Di Bangun Lagi Dalam Waktu + 7 Hari
Kabar Surabaya - Lalu lintas Kota Surabaya bisa di bilang merupakan lalu lintas terpadat kedua setelah Jakarta. Untuk menghindari kemacetan panjang, maka jalan raya harus benar-benar berfungsi secara sempurna. Namun apa jadinya jika salah satu jalan utama Kota Pahlawan ini ambles, tentunya imbas kemacetan akan terjadi di mana-mana. Keadaan inilah yang terjadi para Jalan Raya Gubeng, dan akhirnya, Pemkot Surabaya berhasil membangunnya kembali hanya dalam waktu + 7 hari.
Pada selasa malam (18 Desember 2018) tepat pada pukul 21.45wib, publik Kota Pahlawan ini di kejutkan oleh longsornya salah satu jalan protokol, yaitu Jl. Raya Gubeng. Jalan ini termasuk cukup vital, karena berada tengah-tengah pusat kegiatan warga. Di sekitar jalan tersebut terdapat Rumah Sakit Siloam. Bank BNI, SMA Giki, Toko Tas Elizabeth dan perusahaan Tour and Travel. Untuk SMA Giki mungkin tidak mengalami gangguan yang cukup berarti karena sedang libur sekolah, namun bagi yang lain, tentunya akan berdampak secara ekonomi, karena roda bisnisnya terganggu. Teritama toko tas Elizabeth yang berada di depan persis dari longsoran tersebut. Padahal toko tas terkemuka ini, biasanya ramai sekali oleh kunjungan pembeli, terutama pada masa akhir tahun seperti ini.
Amblesnya Jalan Raya Gubeng ini terhitung cukup fantastis. Karena panjangnya mencapai 100 meter, dengan lebar 25 meter dan kedalaman hingga 20 meter. Penyebab dari amblesnya Jalan Raya gubeng ini di tengarai karena pengerjaan proyek Basement Rumah sakit Siloam yang di lakukan oleh PT. PT Nusa Konstruksi Enjiniring. Namun cukup beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Peristiwa amblesnya Jl.Raya Gubeng ini dalam sekejap langsung menjadi viral di berbagai media. Baik media cetak maupun media online. Bahkan salah satu televisi nasional menayangkan peristiwa besar ini dari malam hingga pagi dini hari secara langsung. Pada 2 hari setelah kejadian tersebut banyak pihak yang langsung memberikan perhatiannya ke Kota Surabaya. Seperti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menurunkan tim investifigasinya.
Warga net-pun tidak ketinggalan untuk saling men-share berita ini. Bahkan salah satu kirimannya berupa vidio yang menampakkan negara Jepang berhasil menyelesaikan jalan protokolnya yang juga ambles hanya dalam watu 7 hari saja.
Entah merasa tertantang atau tidak oleh vidio dari negara Jepang tersebut, 2 hari pasca amblesnya Jl. Raya Gubeng, Pemkot mulai bekerja. Ratusan damptruk terlihat hilir mudik mengangkut sirtu dari kawasan Mojokerto. Sirtu tersebut langsung di gunakan untuk menutup lubang besar yang cukup menganga di Raya Gubeng. Meskipun dalam kondisi duduk di kursi roda, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini juga turut langsung terjun ke lapangan. Tidak peduli akan hujan serta kondisi kakinya yang masih sakit, dengan bekal pendidikannya di bidang Teknik Sipil, Risma seakan menjadi mandor dari perbaikan Raya Gubeng ini.
Hasil perjuangan Walikota Surabaya dan seluruh jajarannya ternysata sangat luar biasa. Hanya dalam waktu 7 hari, Jalan Raya Gubeng yang tadinya masih menganga lebar, sekarang sudah tertutup oleh aspal. Pengerjaannya yang di lakukan selama 24 jam non-stop ini menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Hal ini seakan menjawab tantangan salah satu warga net yang membandingkan Kota Surabaya dengan negara Jepang. Dengan peralatan yang sedikit lebih sederhana ternyata Kota Surabaya mampu menyamai Jepang yang menggunakan peralatan canggih dalam memperbaiki jalannya. Dan rencananya hari ini (Kamis 27/12/2018) Raya Gubeng akan bisa di buka untuk umum. (Yanuar Yudha)
Ibuk é arèk Suroboyo ancèn josss
ReplyDeleteBangga dengan kinerja bu risma
ReplyDeleteBravo surabaya
joss bu risma
ReplyDeleteJoss gandos bu risma
ReplyDeleteSebenarnya yg kerja ya pekerjanya..
ReplyDeleteTp yg luar biasa pecut di belakang para pekerja yg bikin mereka kerja gak pake males2an
Pecut itu ya mboke...
Jos buat semua