Jelang Tahun Baru IMLEK, Surabaya Bernuansa Pecinan - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, January 31, 2024

Jelang Tahun Baru IMLEK, Surabaya Bernuansa Pecinan


Jelang Tahun Baru IMLEK, Surabaya Bernuansa Pecinan


Kabar Surabaya – Kota Surabaya telah mempersiapkan dekorasi dan ornamen yang berbeda untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2024. Tahun ini, dekorasi yang akan memeriahkan perayaan Imlek akan berupa naga raksasa, memberikan sentuhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.



Myrna Augusta Aditya Dewi, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa tiga lokasi utama akan dihias dengan dekorasi bernuansa pecinan, yakni Balai Kota, Balai Pemuda, dan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun.


"Dekorasi di Balai Kota akan berupa naga raksasa, dengan ukuran tinggi mencapai 5 meter dan panjang 20 meter. Sedangkan di Balai Pemuda, akan dihiasi pintu gerbang tema pecinan dengan tulisan 'Selamat Tahun Baru Imlek'. Di Kya-Kya juga akan memiliki dekorasi serupa," kata Myrna pada Selasa (30/1/2024).


Menurut Myrna, dekorasi pintu gerbang berkonsep pecinan sudah terpasang di Balai Pemuda dan Kya-Kya Kembang Jepun. Sementara itu, dekorasi naga raksasa akan dipasang di halaman depan Balai Kota pada Rabu (31/1/2024).


Ia juga menjelaskan bahwa tema naga raksasa dipilih karena tahun 2024 merupakan tahun Naga Kayu. Dengan demikian, dekorasi Imlek tahun ini mengusung konsep naga, berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengusung tema Kelinci Air.



Pemkot Surabaya melalui DLH tidak hanya membatasi dekorasi Imlek pada tiga lokasi utama, tetapi juga memasang ornamen bernuansa pecinan di sekitaran Bambu Runcing dan beberapa titik pedestrian lainnya. "Beberapa titik, seperti di Bambu Runcing, akan dihiasi dengan beberapa lampion sesuai dengan tema Imlek," tambahnya.


Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa pemasangan dekorasi Imlek ini merupakan upaya Surabaya untuk menunjukkan komitmen tinggi terhadap toleransi antar umat beragama. Dekorasi tersebut bukan sekadar simbol, melainkan juga wujud nyata dari semangat toleransi yang dijunjung tinggi di kota ini.

"Saya harap toleransi di Kota Surabaya tidak hanya diucapkan secara lisan, namun juga diwujudkan di setiap menjelang peringatan hari besar keyakinan tertentu," ungkapnya. (Q cox)



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad