Pembacaan Rekomendasi Eri Cahyadi - Armuji Diwarnai Kekecewaan dan Kemarahan Pendukung PDIP Lainnya - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, September 2, 2020

Pembacaan Rekomendasi Eri Cahyadi - Armuji Diwarnai Kekecewaan dan Kemarahan Pendukung PDIP Lainnya

Pembacaan Rekomendasi Eri Cahyadi - Armuji Diwarnai Kekecewaan dan Kemarahan Pendukung PDIP Lainnya


Kabar Surabaya - Sebagaimana diketahui bersama, bahwasannya sore tadi PDIP akhirnya memberikan rekom terhadap calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota untuk Kota Surabaya. Pemberian rekom yang diberikan secara daring ini merupakan pemberian rekom ke V atau terakhir yang di khususnaknn untuk 2 Provinsi dan 19 Kabupaten/Kota di Indonesia, termasuk Kota Surabaya ini.

Pemberian rekomendasi PDIP untuk Kota Surabaya ini ternyata tidak semudah pemberian rekom di daerah yang lain. Hal inilah yang kemungkinan membuat PDIP sampai harus menundanya hingga beberapa kali, khusus untuk Kota Surabaya saja.

Hingga akhirnya Puan Maharani selaku Ketua DPP PDIP - Bidang Politik membuka isi dari amplop coklat yang mana isinya merupakan adalah nama kandidat yang mendapatkan rekom dari Ketua Umum PDIP. Dengan lantang, Puan Maharani selaku Ketua DPP - Bidang Politik membacakan nama calon pemimpin untuk Kota Surabaya dari jalur PDIP, yaitu Eri Cahyadi dan Armuji.

Rupanya pemberian rekom PDIP kepada Eri Cahyadi dan Armuji ini membuat sebagian kader PDIP merasa kecewa. Mereka yang kecewa ini adalah simpatisan dari Wisnu Sakti Buana yang juga ikut menyaksikan pemberian rekom yang disiarkan secara langsung tersebut. Mereka ini menonton siaran tersebut dari halaman gedung DPD PDI Perjuangan. Setelah nama dibacakan sontak mereka merasa kecewa. Apalagi mereka juga melihat siaran tersebut secara langsung.

Para simpatisan Whisnu Sakti Buana ini bahkan ada yang pingsan setelah melihat acara pembacaan rekom tersebut. Beberapa diantaranya juga berteriak menyatakan kekecewaannya. Mereka merasa kalau pilihan dari Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri ini kurang tepat. 

Para simpatisan WIsnu Sakti Buana ini menganggap bahwa Eri Cahyadi ini bukanlah kader partai murni. Sedangkan Armuji beberapa waktu yang lalu juga sudah mengumumkan kalau dirinya akan mungundurkan diri dari perhelatan Pilwali ini.

"Eri ini siapa, dia kan bukan kader partai? Armudji juga sudah mengundurkan diri, kenapa kok malah jadi wakil !!!," teriak salah satu kader.

Agus Basuki salah satu simpatisan dari Wisnu Sakti Buana juga memendam rasa kecewa terhadap keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri tersebut. 

"Kami semua sangat kecewa, Mas WS (Wisnu Sakti Buana) tidak jadi diberikan rekom. Padahal kami yang dibawah ini sudah berjuang untuk beliau," kata Agus.

Agus mengungkapkan, kalau selama ini kader PDIP yang ada ditingkat bawah sudah bergerilya untuk mengampanyekan WS kepada calon pemilih. Namun, sayangnya pada akhirnya nama yang mendapatkan rekomendasi justru Eri dan Armuji, yang tidak begitu dikenal warga.

"Kami di bawah ini ibaratnya sales yang sedang jualan, sepertinya susah kalau barang dagangannya berubah seperti ini. Sejak awal kami semua sudah  menjual WS, tahu-tahu barang dagangannya diganti. Ini kan susah. Apalagi, Eri ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat," ujarnya. (yyan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad