Luka Mendalam di Balik Tragedi Rantis Brimob Lindas Ojol, Rakyat Auto Murka
Kabar Surabaya - Di balik hiruk pikuk demonstrasi yang memanas di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam (28/8/2025), ada dua pengemudi ojek online yang tak pernah membayangkan hari itu akan menjadi titik balik hidup mereka. Mereka bukan aktivis politik, bukan pula orator di jalanan. Mereka hanyalah pejuang roda dua yang setiap hari berkeliling kota demi sesuap nasi.
Salah satunya adalah Affan Kurniawan. Bagi keluarganya, Affan adalah tulang punggung. Ia dikenal sebagai anak yang penyayang, suami yang penuh tanggung jawab, sekaligus ayah yang selalu berusaha menghadirkan senyum untuk keluarganya meski tubuhnya lelah diterpa panas dan hujan di jalanan. Namun malam itu, roda kehidupan Affan terhenti. Tubuhnya tak kuasa menahan beban besi raksasa kendaraan taktis Brimob yang melindasnya.
Sementara itu, di ruang perawatan intensif rumah sakit, Moh. Umar Amirudin berjuang antara hidup dan mati. Luka parah menghantam tubuhnya, namun semangatnya untuk bertahan tetap menyala. Umar dikenal di kalangan rekan ojol sebagai sosok ceria yang selalu memberi semangat ketika orderan sepi. Kini, ia terbaring lemah, dengan doa rekan-rekannya mengiringi agar ia bisa kembali pulang.
/div>
Di dunia maya, ribuan pengemudi ojol dan warganet membanjiri lini masa dengan ungkapan duka. Tagar #PolisiPembunuh membara, bukan sekadar tren, melainkan jeritan batin dari mereka yang merasa nyawa rakyat kecil begitu murah di mata negara.
Affan mungkin sudah pergi, tapi kisah hidupnya adalah cermin perjuangan jutaan pengemudi ojol lain yang tiap hari mengadu nasib di jalanan. Umar masih berjuang, menjadi simbol harapan bahwa keadilan belum sepenuhnya padam.
Malam itu, Jakarta bukan hanya menyaksikan bentrokan di jalanan, tapi juga kehilangan satu jiwa pejuang kecil yang tak pernah seharusnya gugur di medan seperti itu.

No comments:
Post a Comment