Kasus Santri Kediri Tewas, Ibu Curiga Dengan Sundukan Rokok Dan Jeratan Dileher Anaknya - Kabar Surabaya

Terbaru

Tuesday, February 27, 2024

Kasus Santri Kediri Tewas, Ibu Curiga Dengan Sundukan Rokok Dan Jeratan Dileher Anaknya

Kasus Santri Kediri Tewas, Ibu Curiga Dengan Sundukan Rokok Dan Jeratan Dileher Anaknya


Kabar Surabaya - Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Bintang Bilqis Maulana, tragis tewas dengan tubuh penuh luka, diduga akibat penganiayaan oleh empat seniornya di dalam pondok. Bintang, yang baru berusia 14 tahun, berasal dari Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.


Pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 16.28 WIB, Bintang mengirimkan pesan terakhir kepada ibu kandungnya, Suyanti (38), meminta agar segera dijemput karena merasa takut. Pesan tersebut menjadi titik awal dari tragedi tersebut.



Lima hari setelah pesan itu terkirim, tepatnya Sabtu dini hari (24/2/2024), jenazah Bintang dipulangkan oleh pesantren. Ternyata, pada hari kejadian Rabu (21/2/2024), Bintang berada di pesantren di Dusun Mayang, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ketika didatangi oleh dua orang pelaku.


Kedua tersangka tersebut ingin mengklarifikasi keluhan Bintang kepada orang tuanya tentang kondisi pesantren. Informasi dari sumber menyebutkan bahwa korban sering mengeluhkan ketidaknyamanannya di pondok dan meminta untuk dijemput pulang. Pelaku kemudian marah terhadap jawaban Bintang dan menganiayanya tanpa dapat ditolak. Kedua pelaku lainnya juga bergabung, sehingga total ada empat orang yang terlibat dalam kekerasan tersebut.


Tindakan kekerasan berhenti setelah santri lainnya menyelamatkan Bintang. Meskipun mendapatkan perawatan medis di pondok, luka-luka yang dialaminya membuatnya dirujuk ke RS Arga Husada Ngadiluweh pada Jumat, 23 Februari 2024. Namun, kondisi kesehatan Bintang semakin melemah dan nyawanya tidak dapat tertolong saat mendapat perawatan medis.


Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Bintang kembali ke pondok untuk dilakukan perawatan jenazah, lalu disucikan dan dikafani. Jasadnya kemudian diantarkan ke rumah duka di Desa Kedunglembu, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu dini hari (24/2/2024).


Ibu korban, Suyanti, awalnya diberi informasi bahwa Bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. Namun, ketika kain kafan dibuka di rumah duka, terlihat luka lebam, bekas sundutan rokok, jeratan di leher, serta patah hidung pada jasad Bintang. Hal ini membuat keluarga curiga, dan akhirnya, mereka memutuskan untuk melaporkan kejadian ini kepada polisi.


Polres Banyuwangi dan Polres Kediri sedang menyelidiki kasus ini, dan empat orang santri diidentifikasi sebagai tersangka pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Bintang Bilqis Maulana. Beberapa rumor yang beredar menduga salah satu tersangka adalah keluarga korban, menambah kompleksitas kasus ini. Semoga keluarga korban dapat tetap teguh dan menjalani proses hukum dengan dukungan masyarakat.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad