Mushala Ponpes Al Khoziny Ambruk: 28 Santri Surabaya Jadi Korban, 2 Meninggal Dunia - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, October 1, 2025

Mushala Ponpes Al Khoziny Ambruk: 28 Santri Surabaya Jadi Korban, 2 Meninggal Dunia

 
Mushala Ponpes Al Khoziny Ambruk: 28 Santri Surabaya Jadi Korban, 2 Meninggal Dunia


Kabar Surabaya – Suasana mencekam menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025) sore. Suara teriakan dan tangis santri bercampur dengan bunyi bangunan yang runtuh saat mushala asrama putra tiba-tiba ambruk.



Dalam hitungan detik, puluhan santri tertimpa reruntuhan. Kepanikan pecah. Santri berlarian menyelamatkan diri, sementara sebagian lainnya terjebak di balik puing.


Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini, mengungkapkan ada 28 santri asal Surabaya yang turut menjadi korban.

“Kami terus berkoordinasi dengan tim di lapangan, baik dari provinsi maupun Basarnas, untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin,” ujarnya dengan nada berat.


Dua Nyawa Melayang

Tangis keluarga pecah ketika kabar duka datang. Dua santri asal Surabaya dinyatakan meninggal dunia:

  1. Maulana Alfan Ibrahim (11), warga Pabean Cantian, yang jenazahnya akan dimakamkan di Madura.
  2. Mochammad Mashudulhaq, santri asal Kali Kendal, Dukuhpakis.

Sementara itu, hampir seratus santri lainnya masih berjuang di rumah sakit.

  • 38 dirawat di RSUD Sidoarjo
  • 6 di RS Delta Surya
  • 49 di RSI Siti Hajar Sidoarjo


/div>

Lantunan Doa dan Sirine Ambulans

Di sekitar lokasi, suara sirine ambulans tak henti-hentinya meraung, silih berganti membawa korban. Orang tua santri dan warga berdiri dengan wajah tegang, beberapa menitikkan air mata, menunggu kabar dari tim penyelamat.

Di balik garis polisi, suara lirih doa terus dipanjatkan, berharap masih ada nyawa yang bisa diselamatkan dari balik tumpukan beton dan besi.


Tim Rescue Berjuang di Tengah Reruntuhan

Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menegaskan timnya telah mengirim satu pleton lengkap dengan peralatan penyelamatan.

“Kami membawa helm safety, alat pemotong besi, mesin penyangga hidrolis, lampu, hingga jack hammer untuk mengevakuasi korban yang terjebak,” katanya.

Petugas berpacu dengan waktu, menggali, memotong besi, dan mengangkat puing-puing yang menindih tubuh para santri.


Misteri Penyebab Ambruk

Gedung yang ambruk ini ternyata baru berusia 10 bulan. Kini, aparat Polda Jatim bersama Polresta Sidoarjo tengah menyelidiki penyebab robohnya bangunan yang seharusnya masih kokoh berdiri

Namun, bagi para keluarga santri, yang tersisa hanyalah air mata, duka mendalam, dan doa yang terus terucap di antara tumpukan reruntuhan.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad