Banyak Motor Warga Jatim LangsungBrebet Setelah Isi Pertalite, Ini Respons Pertamina - Kabar Surabaya

Terbaru

Tuesday, October 28, 2025

Banyak Motor Warga Jatim LangsungBrebet Setelah Isi Pertalite, Ini Respons Pertamina

Banyak Motor Warga Jatim Langsung Brebet Setelah Isi Pertalite, Ini Respons Pertamina


Kabar Surabaya - Belakangan, masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Timur ramai mengeluhkan kendaraan mereka tiba-tiba brebet, bahkan mogok, setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite.



Fenomena ini pertama kali dilaporkan terjadi di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Mojokerto. Dalam tiga hari terakhir, banyak pengendara yang mengaku motor mereka tersendat atau mati mesin tak lama setelah mengisi Pertalite di SPBU.

“Barusan beli Pertalite di SPBU Gunung Sari, dekat pasar ikan. Sampainya di Jembatan Gunung Sari, motor jadi brebet dan mati,” keluh Dedik Setyawan, salah seorang warga Surabaya.


Keluhan serupa datang dari Dicky Abdulloh asal Gresik. Ia mengatakan, motornya mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU Bunder pada Sabtu (25/10/2025). “Awalnya saya kira motor rusak, sudah ganti busi tapi tetap brebet. Setelah saya isi Pertamax, motor kembali normal meski masih agak tersendat sedikit,” ujarnya.


Sejumlah warga lain juga mengaku mengalami hal sama. Mereka berharap pihak terkait segera menindaklanjuti, karena banyak pengendara yang dirugikan.


/div>

Fery Mardiansyah, salah seorang pengguna motor, bahkan melaporkan dua kendaraannya—Yamaha Mio S dan Honda Revo—mengalami mogok usai pengisian Pertalite. “Mohon pihak terkait seperti Pertamina, Disperindag, dan YLKI bisa turun tangan. Sudah banyak yang jadi korban,” tulisnya.


Keluhan juga datang dari Imam Muslim. “Hari Sabtu (25/10/2025) saya isi Pertalite di SPBU Diponegoro. Baru sampai depan Pasar Turi, motor langsung brebet dan mati. Saya hidupin lagi tapi lama sekali baru bisa nyala,” katanya.


Pertamina Lakukan Uji Laboratorium

Menanggapi maraknya laporan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan tengah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel Pertalite dari sejumlah SPBU yang dilaporkan.

“Kami sudah menerima banyak laporan pelanggan yang mengalami penurunan performa kendaraan setelah pengisian BBM. Tim langsung kami turunkan ke lapangan,” kata Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.


Menurut Ahad, pengecekan dilakukan mulai dari pengambilan sampel di SPBU hingga uji laboratorium di kilang Pertamina yang berada di luar Jawa Timur. “Karena akhir pekan kemarin libur, pengujian baru dilakukan hari ini. Hasilnya akan keluar sekitar lima hingga sepuluh hari kerja,” jelasnya.


Ahad menuturkan, pengecekan dilakukan secara detail karena sarana pengujian yang lengkap berada di Jawa Barat. “Kami kirim sampel ke kilang yang bisa menguji secara menyeluruh untuk memastikan apakah ada kandungan yang menyebabkan kendala,” tambahnya.


Enam Terminal Distribusi di Jawa Timur

Pertamina juga menjelaskan bahwa distribusi BBM di Jawa Timur dilayani oleh enam terminal bahan bakar, di antaranya Terminal Perak (untuk wilayah Surabaya Raya), Tuban, Madiun, Malang, dan Banyuwangi.

“Pemeriksaan dilakukan di titik-titik yang sesuai dengan laporan masyarakat. Setiap terminal punya sumber pengiriman berbeda-beda, tergantung kapal tanker yang mengirim,” ujar Ahad.

Ia menegaskan, seluruh SPBU wajib melakukan pengecekan kualitas BBM setiap hari sebelum beroperasi—mulai dari temperatur, bau produk, hingga memastikan tidak ada campuran air.


Tidak Ada Kandungan Etanol

Terkait isu penambahan etanol atau perubahan nilai oktan pada Pertalite, Ahad menegaskan hal itu tidak benar. “Pertalite tidak memiliki kandungan etanol. Produk yang menggunakan etanol hanya Pertamax Green 95,” tegasnya.


Pertamina juga memastikan, jika nanti hasil pengujian menunjukkan adanya kerusakan kendaraan akibat produk yang bermasalah, maka mekanisme kompensasi akan dibuka untuk masyarakat.

“Kalau terbukti ada masalah pada produk, tentu akan ada kompensasi. Setelah pengujian selesai, kami akan umumkan mekanisme resminya,” pungkas Ahad.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad