Didik : Saya Sempat Takut Ketika Dinihari Melihat Sosok Berkerudung Mendekati.. - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, January 22, 2020

Didik : Saya Sempat Takut Ketika Dinihari Melihat Sosok Berkerudung Mendekati..

Didik : Saya Sempat Takut Ketika Dinihari Melihat Sosok Berkerudung Mendekati..


Kabar Surabaya - Di setiap musim penghujan seperti saat ini, semua rumah pompa yang ada di Kota Surabaya ini dipastikan akan bekerja dengan keras. Kota Pahlawan sendiri, saat ini memiliki 200 lebih pompa air yang tesebar di seluruh penjuru kota. Hal ini dipandang wajar, mengingat letak Kota Surabaya sendiri yang berada ditepi laut dan beberapa permukaan wilayahnya lebih rendah daripada permukaan air laut.


Total rumah pompa yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya adalah 59 unit. Masing-masing rumah pompa ini dilengkapi dengan enam hingga delapan unit pompa yang selalu bekerja setiap saat. Rumah pompa ini seakan tidak pernah libur saat musim hujan seperti ini. Begitu hujan deras, maka petugas yang berjaga didalamnya harus bersiap kerja keras. Karena harus berfungsi selama 24 jam penuh, maka petugas yang ada di rumah pompa ini dibagi menjadi tiga shift.

Hal inilah yang menuntut petugas rumah pompa harus siap dan kuat secara fisik serta mentalnya. Terkadang para petugas ini juga tidak bisa leluasa untuk keluar mencari makan, saat waktu-waktu tertentu. Karena itu, banyak diantara mereka yang akhirnya "mbontot" makanan dari rumah masing-masing.


Hal ini diakui oleh Didik Purwanto, salah satu operator rumah pompa Gunung Sari 2. Setiap kali berangkat bertugas, dirinya selalu membawa bekal makanan yang cukup beserta camilan yang ada. 

"Semua rekan-rekan yang bertugas disini selalu bawa makanan, karena memang kita harus selalu siap didalam rumah pompa setiap saat, tidak mungkin kami meninggalkan rumah pompa untuk cari makan ke warung," jelas Didik.  


Makanan ini dipandang sangat penting, mengingat mereka harus menjaga tubuhnya untuk tetap fit, terutama saat musim hujan seperti ini. karena saat musim hujan seperti ini, mereka harus kuat "melek" (bergadang), khususnya bagi yang masuk shift malam. 

Mengenai kebutuhan makanan ini, Didik mempunyai kisah yang cukup unik dan yang pasti akan di kenang untuk selamanya. Pengalaman ini dialaminya saat beliau masih bertugas di Rumah Pompa Kedurus. 


Saat itu Didik sedang menjalani tugas shift malam. Sebagaimana biasanya saat bekerja Didik sudah membawa bekal makanan yang cukup untuk bergadang. Ketika sedang melakukan kontrol di dekat sungai, Didik samar-samar melihat sosok wanita berkerudung yang berjalan dengan langkah cepat.

Sesaat, Didik juga merasa agak ketakutan saat melihat sosok tersebut. Namun karena kewajibannya untuk terus berada di rumah pompa, maka mau-tidak mau Didik harus tetap di lokasi. Begitu kagetnya Didik, ketika sosok tersebut sudah mulai dekat dengan dirinya. Ternyata yang datang adalah orang nomor satu di Kota Surabaya.


Wali Kota Tri Rismaharini saat itu memang sengaja datang ke Rumah Pompa Kedurus untuk bertemu dengan Didik. Beliau membawakan Didik bingkisan makanan yang dibungkus dengan kantong kresek penuh. Selain makanan juga ada camilan dan minuman. 

"Pokoknya isinya perbaikan gizi mas," jawabnya sambul tersenyum.

Sambil memberikan makanan, Wali Kota Risma juga berpesan kepadanya untuk selalu menjaga kesehatan, agar bisa lebih konsentrasi lagi dalam menjaga rumah pompa. 


Meskipun Wali Kota Risma sudah datang pada larut malam, namun pada pagi hari, beliau sudah datang lagi ke Rumah Pompa Kedurus untuk memberikan pengarahan. Namun pada kedatangannya yang kedua ini Wali Kota Risma membawa personel yang lebih lengkap.

Pengalaman Didik ini rupanya juga dialami oleh rekannya yang bertugas di rumah pompa yang lain. Kebiasaan kunjungan mendadak ini memang sering dilakukan oleh Wali Kota risma, terutama saat musim hujan seperti saat ini. Selain untuk memberikan pengarahan, hal ini di sinyalir juga untuk memberikan semangat kepada petugas rumah pompa yang bertugas. (Yanuar Yudha)  

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad