Nikmatnya Ketupat Mini Ala Warga Kenjeran Surabaya - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, June 13, 2019

Nikmatnya Ketupat Mini Ala Warga Kenjeran Surabaya

Nikmatnya Ketupat Mini Ala Warga Kenjeran Surabaya

Kabar Surabaya – Kota Surabaya adalah kota dengan pertumbuhan terpesat setelah Ibukota Jakarta. Walikota Tri Rismaharini benar-benar membawa kota ini menjadi maju dan berkembang serta sejajar dengan kota-kota lainnya di dunia. Meski demikian, kota yang juga di kenal dengan sebutan Kota Pahlawan ini, masih menyimpan beragam tradisi unik yang masih di laksanakan hingga saat ini. 


Salah satu tradisi unik yang ada di Kota Surabaya adalah Tradisi Rioyo Kupat Mini (Lebaran Ketupat mini). Tradisi ini di laksanakan oleh warga Kampung Sukolilo Baru, tepat seminggu setelah Hari Raya Lebaran. Sebutan dari “Ketupat Mini” ini berasal dari bentuk ketupatnya yang memang berukuran kecil. 

Selain itu, kata “mini” juga dapat di tujukan kepada para penjualnya yang masih anak-anak. Biasanya para penjual ini berusia 3 tahun hingga 6 tahun. Kebanyakan dari penjual ini adalah anak perempuan.


Pada hari Rabu (12/06/2019) kemarin, mulai pagi hari sekitar pukul 07.00wib, suasana di Sukolilo Baru gang 4 sudah mulai ramai oleh aktifitas warga. Di depan beberapa rumah warga juga sudah tertata lapak kecil yang di atasnya tersaji beberapa menu makanan. 

Meja dan kursi plastik mini menjadi sarana bagi para penjual kecil ini untuk berdagang. Dandanan merekapun juga cukup “all out”, mulai riasan wajah hingga baju adat. Mereka tampak seperti sedang ikut karnaval Hari Kartini. Suasana inilah yang kemudian di namakan “Rioyo Kupat Mini”.


Menu makanan yang di jual pada acara Rioyo Kupat Mini ini bermacam macam. Mulai dari ketupat, lepet, jajan pasar seperti klanting dan bihun warna-warni serta aneka es yang menyegarkan. Yang unik dan di sini adalah lauk utamanya. Apabila di tempat lain, ketupat di sandingkan dengan opor ayam atau rendang daging, warga Sukolilo Baru ini punya yang unik. 

Lauk utama di Rioyo Kupat Mini ini adalah menu khas laut seperti kepiting, udang, rajungan serta lobster mini. Komoditas laut ini di oleh menjadi kare yang isinya rajungan, lobster dan kepiting kecil dan manggul yang isinya rajungan dan kepiting serta sayur lodeh kepiting. Hal ini di karenakan posisi kediaman mereka yang dekat dengan laut.


Bagi yang tidak suka seafood, jangan khawatir... Karena banyak juga penjual yang mempunya menu seperti nasi goreng, mie rebus, bakso, serabi, soto madura dan lain sebagainya.

Lantas, berapa harga untuk satu porsi makanan tersebut...?. Pengunjung tidak perlu merogoh koceknya sama sekali untuk mendapatkan hidangan istimewa ini. Semua hidangan yang ada di Rioyo Kupat Mini ini bisa di dapatkan pengunjung dapatkan secara GRATIS. Namun meski demikian, apabila pengunjung ingin mendapatkan hidangan dari penjualnya, pengunjung tetap menggunakan kata “beli” atau “tuku”. 


Hal ini seperti yang di ucapkan oleh admin Kabar Surabaya ketika ingin mencicipi kare rajungan. “Dek, saya beli  kepiting sama udang gorengnya”. Dengan cekatan penjual yang bernama Nada ini langsung meracik semua yang admin pesan.

Meskipun sajian ini gratis, namun aneka menu makanan ini di masak dengan sungguh-sungguh. Aneka rempah dan bumbu-bumbunya sangat terasa. Bahkan rasanya juga gak kalah dengan yang ada di kedai-kedai makanan.


“Tradisi Rioyo Kupat Mini ini sudah ada sejak jaman mbah buyutku,” terang Bunda Tri yang merupakan salah satu warga di kawasan Sukolilo baru ini. “Dari gang 1 sampe gang 8 bisa di temui warga yang melaksanakan tradisi ini” sambungnya.

Menurut Bunda Tri, Tradisi Rioyo Kupat Mini ini mempunyai 2 filosofi penting. Pertama adalah cara untuk mengungkapkan rasa syukur karena telah menjalankan ibadah selama sebulan penuh. Kedua adalah untuk mengajarkan anak untuk ber-entrepeneur sejak usia dini. “Sebab itulah, kalimat tuku atau beli selalu di gunakan” tutur Bunda Tri yang saat ini menjabat sebagai pegiat KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Bahari Sukolilo Baru.


Tradisi Rioyo Kupat Mini ini juga di hadiri oleh seluruh perangkat Kecamatan Bulak, seperti Camat , Lurah dan Jajaran Linmas. Suprayitno sebagai Camat Bulak mengungkapkan bahwa dirinya bersama Bunda Tri berupaya untuk menjadikan Tradisi Rioyo Kupat Mini ini sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Surabaya. Dalam kesempatan ini Suprayitno juga memberikan bingkisan berupa alat tulis kepada semua anak-anak yang menjadi penjual di acara Rioyo Kupat Mini.

Bagi pengunjung yang datang ke Rioyo Kupat Mini ini, bebas mengambil beragam lauk apapun tanpa di batasi. Namun bagi anda yang menderita kolesterol, hati-hati, jangan terlalu banyak makan kepiting ya...   (Yanuar Yudha)
      

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad