Singkirkan Rencana Trem dan LRT, Surabaya Siap bangun ART... Apa itu..? - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, May 3, 2021

Singkirkan Rencana Trem dan LRT, Surabaya Siap bangun ART... Apa itu..?

Singkirkan Rencana Trem dan LRT,  Surabaya Siap bangun ART... Apa itu..?


Kabar Surabaya - Transportasi massal yang nyaman, aman, modern dan saling terkonekting antara satu dengan lainnya adalah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dengan terciptanya transportasi yang saling terhubung ini harapannya, masyarakat bisa berpindah dari kendaraan pribadi untuk beralih ke kendaraan umum. Akhirnya kemacetan akan tinggal sebuah kenangan dimasa lalu saja.

 

Beragam kendaraan transportasi massal yang modern pernah dikemukakan oleh pemerintah, mulai Trem yang pernah diajukan oleh Walikota Tri Rismharini, hingga Light Rapid Rail Transit (LRT) yang juga pernah dikemukakan oleh Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. LRT ini nantinya bisa menghubungkan wilayah seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik hingga Lamongan.

 

Namun kedua moda transportasi tersebut rupanya dianggap tidak cocok untuk diterapkan di Kota Surabaya. Sehingga saat ini Pemerintah Pusat sepakan akan menerapkan Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Kesepakatan ini telah dimatangkan dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama Kementrian Perhubungan dan Ditjend Perkeretaapian. Berdasarkan kajian awal ART ini nantinya akan diterapkan di Surabaya, Denpasar dan Yogjakarta. 


Secara kasat mata, penampakan dari ART ini mirip dengan LRT. Yaitu terdiri dari beberapa gerbong penumpang, namun  uniknya, ART ini tidak menggunakan rel. Untuk rodanya sendiri juga mirip dengan roda kendaraan pada umumnya. Karena ART ini secara konsep merupakan gabungan antara Bus dan kereta api.

 

ART ini akan berjalan pada lajurnya dengan menggunakan Virtual Track, yaitu berupa garis-garis putih diatas jalan. Sejatinya, ART akan berjalan sendiri tanpa pengemudi namun karena ini masih teknologi baru di Indonesia, maka masih diperlukan operator didalamnya. Untuk bahan bakarnya sendiri menggunakan listrik, jadi dipastikan irit dan tidak mencemari lingkungan.

 

Sedangkan untuk biaya investasinya terbilang sangat murah apabila dibandingkan dengan trem, yaitu Rp600 miliar hingga Rp700 miliar. Padahal investasi untuk satu unit trem dengan jalur relnya berada dikisaran Rp2,6 triliun. Sedangkan untuk LRT biayanya bisa lebih mahal daripada Trem.


Rencananya ART ini akan dimulai uji coba pada dua tahun mendatang. Sedangkan pada akhir tahun ini Kota Surabaya sendiri akan memulai pelayanan Buy The Service (BTS). BTS ini akan dilakukan dengan menghadirkan Bus bantuan dari Kementrian Perhubungan. (yyan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad