Gempa Surabaya, Sudahkah Petugas Menjalankan SOP Bencana Dengan Baik...?

Gempa Surabaya, Sudahkah Petugas Menjalankan SOP Bencana Dengan Baik...?

Kabar Surabaya - Indonesia adalah negara yang dikelilingi oleh cimcin api pasific. Terutama dikawasan Pulau Jawa yang terdapat banyak gunung berapi aktif. Dengan kondisi yang demikian, maka Indonesia sangat berpotensi mengalami bencna alam, baik erupsi gunung berapi maupun gempa bumi akibat geseran patahan lapisan bumi atau yang disebut juga dengan sesar.

 

Kota Surabaya sendiri saat ini dilewti oleh dua sesar aktif yang bisa bergeser sewaktu-waktu. Oleh karena itu, mitigasi terhadap bencana gempa bumi harus bisa dipersiapkan dengan baik dan tepat. Sebab kalau terlambat, maka nyawa jutaan warga Kota Surabaya yang akan terancam oleh bahaya.

 

Kejadian Gempa Bumi memang sangat jarang terjadi di Kota Surbaya, namun msyarakat diharapkan tetap waspada terhadap bencana alam tersebut. Penanganan terhadap bencana harus bisa dilakukan dengan baik. Hal ini agar tidak menimbulkan korban jiwa.

 

Seperti halnya dengan gempa bumi yang terjadi di laut yang berada di Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 meter. Meskipun tidak berpotensi menimbulkan Tsunami, namun gempa bumi yang terjadi pada pukul 14.00wib ini terasa hingga di kota-kota lainnya. Bahkan getarannya terasa hingga ke Provinsi Jawa Tengah.

 

Kota Surabaya yang hanya berjarak 50 km dari Kota Malang juga merasakan dampaknya. Banyak warga Kota Pahlawan, pada hari Sabtu (10/04/2021) siang merasakan gempa yang terjadi sekitar kurang dari satu menit. Mereka yang paling merasakan dampak dari Gempa Malang ini adalah mereka yang sedang berada di gedung -gedung bertingkat.

 

Seperti halnya mereka yang berada di pusat perbelanjaan Mall Surabaya Plaza. Saat gempa terjadi, admin Kabar Surabaya menyaksikan sendiri, pengunjung langsung berhamburan keluar dari gedung dan berkumpul di dekat pintu masuk bagian Barat. Sayangnya para pengunjung ini tidak mendapatkan arahan yang jelas dari pihak pengelola Surabaya Plaza.

 

Petugas semestinya mengarahkan  para pengunjung yang keluar gedung ini untuk dikumpulkan di Assembly Point atau Titik Kumpul yang sudah ditetapkan di masing-masing gedung. Sebisa mungkin ruangan dalam gedung dikosongkan sementara waktu untuk menghindari adanya gempa susulan yang bisa jadi lebih besar dampaknya. Sehingga pengunjung aman dari bahaya, misalnya runtuhnya atap atau pecahan kaca.

Entah mengapa SOP ini tidak dijalankan saat terjadi gempa bumi kemarin. Apakah karena gempa ini hanya kecil dan sebentar, sehingga pelaksanan SOP bencana gempa tidak dilaksanakan oleh petugas. Tentu saja harapannya petugas bisa lebih aktif dan lebih sigap lagi juka terjadi hal yang sama. Hal ini supaya pengunjung tetap aman, nyaman dan selamat. Karena keselamatan adalah hal yang utama. (yyan)