Pemprov Jatim Siap Jemput Pasien Posirtif Covid Dirumah Masing-Masing
Kabar Surabaya - Berdasarkan Peta sebaran resiko yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saat ini di Provinsi tersebut masih menyisakan lima daerah dengan level Zona Merah. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan Pandemi COVID-19 diProvinsi yang dipimpin oleh Gubenur Khofifah Indar Parawansa sudah mulai terkendali. Hal ini juga tergambarkan dari angka kesembuhan pasien yang cukup meningkat pesat. Kota Surabaya yang beberapa minggu lalu masih bersaing ketat dengan DKI Jakarta juga sudah mulai membaik.
Karena tingkat kesembuhan semakin meningkat, maka banyak tempat perawatan pasien COVID-19 di Kota Surabaya yang mulai kosong. Bahkan saat ini Kota Surabaya juga sudah berencana untuk memutus kerjasama dengan Hotal yang selama ini menjadi tempat karantina bagi pasien Positif Corona. Hal serupa juga dialami oleh Rumah Sakit Lapangan milik Pemerintah Provinsi Jatim yang kondisinya juga mulai kosong, semenjak 2.070 pasien yang berhasil disembuhkannya.
Banyaknya jumlah pasien yang dirawat mandiri dirumah masing-masing ini rupanya memantik kekhawatiran tersendiri bagi Gubenur Khofifah. Orang nomor satu di Provinsi Jatim ini khawatir akan banyak terjadi klaster keluarga. Jika salah satu anggota keluarga sudah positif COVID-19 maka dikhawatirkan akan menular ke anggota keluarga yang lain. Apalagi jika fasilitas perawatan dirumah pasien tidak mumpuni, maka akan terjadi penularan dengan cepat.
Harusnya untuk merawat pasien dirumah masing-masing ini harus memiliki ventilasi, sanitasi serta kecukupan gizi yang baik. Apabila ada pasien yang rumahnya kurang memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri, maka Tim COVID-19 Hunter siap untuk menjemput dan akan mencarikan tempat isolasi atau karantina yang memadai.
Melalui sistim jemput bola ini, Gubernur Khofifah berharap dapat memudahkan pasien untuk mengakses berbagai layanan COVID-19 agar mendapatkan perawatan terbaik. Pihak pasien dan keluarga pasien tidak perlu khawatir, karena semua layanan yang diperoleh ini, akan diberikan secara gratis jika dilaksanakan pada fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah. (yyan)
No comments:
Post a Comment