Benarkah Jutaan Batang Rokok Sampoerna Terpapar COVID-19...?, Berikut Penjelasannya..

Benarkah Jutaan Batang Rokok Sampoerna Terpapar COVID-19...?, Berikut Penjelasannya..

Kabar Surabaya - Saat ini hampir semua perhatian publik Indonesia mengarah ke Kota Surabaya. hal ini berkaitan dengan adanya berita yang menunjukkan dua pekerja di Komplek Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna meninggal dunia akibat terpapat oleh Virus COVID-19. Hal ini akhirnya mengakibatkan ratusan pekerja lainnya terpaksa harus menjalani karantina secara ketat. Bahkan 100 orang diantaranya dinyatakan positif Rapid Test (reaktif).

Saat ini kondisi dari Komplek Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna telah ditutup toal untuk sementara waktu. Hal ini membuat 500 orang pekerjanya dirumahkan hingga masa karantina selesai. Untuk menekan efek penyebaran Virus COVID-19 di lingkungan pabrik tersebut, Pemkot Surabaya telah melakukan penyemprotan massal dengan menggunakan mobil pemadam supernya yang bernama Bronto Skylift. Dengan mobil ini penyemprotan dapat menjangkau dalam radius yang besar dan bisa dilakukan dari udara (atas ketinggian).

Di tengah usaha PT.HM.Sampoerna dalam merawat pekerjanya dan Pemkot Eurabaya untuk mennekan penyebaran virus corona ini, telah beredar luas pertanyaan di masyarakat. Bagaimanakah dengan hasil produksi dari pabrik rokok tersebut..?. Apakah masih tetap aman untuk di komsumsi..?.

Nah, baru-baru ini  beredar postingan dari akun facebook milik Hasan Latunconsina. Postingan dari akun Facebook milik seorang pria ini berusaha untuk menjelaskan kalau jutaan produksi rokok mulik PT.HM.Sampoerna ini telah terpapar oleh Virus COVID-19 dan sekarang produk ini telah tersebar luas di masyarakat. Berikut isi lengkap dari postingan facebook-nya yang sempat viral di media sosial.

"Jutaan Produksi Rokok Yang Terpapar Covid-19 Beredar Luas Di Masyarakat
Setelah sebelumnya 3 pabrik rokok besar terpapar Virus Corona, kini pabrik rokok Sampoerna terinfeksi Covid-19.
Ambisi China untuk menebar Covid-19 di Indonesia dilakukan dengan segala cara.Bukan hanya dari masuknya jutaan WNA China, namun berbagai produk yang berasal dari pabrik-pabrik milik Konglomerasi China pun menjadi sarana penebar senjata biologis mematikan tersebut.Sumber : Komunitas Intelijen
https://www.suarasurabaya.net/…/kompleks-pabrik-sampoerna…/…
Forbes : Konglomerat terkaya adalah pemilik usaha rokok:https://bisnis.tempo.co/…/3-konglomerat-terkaya-di-indonesi…

Lantas, apakah benar produksi rokok milik PT.HM.Sampoerna terpapar oleh Virus COVID-19...?. Berikut penjelasan dari Elvira Lianita selaku Direktur dari PT.HM.Sampoerna. 

"Semua Produk hasil produksi dari perusahaan PT.HM.Sampoerna selalu menjadi prioritas utama bagi kami, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Selama ini kami juga patuh dan selalu melaksanakan protokol kesehatan yang dicanangkan oleh WHO maupun oleh Pemerintah Kota Surabaya,"

Menurut Elvira semua produk dari pabriknya selalu menjalani karantina terlebih dahulu sebelum dilempar ke pasaran. Karantina ini dilakukan selama liha hari. Hal ini bahkan lebih lama daripada yang disyaratkan oleh WHO.

Seperti telah di umumkan oleh WHO bahwasanya, Virus COVID-19 bisa bertahan selama 72 jam di permukaan plastik dan stainless steel. Virus ini juga bisa bertahan kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus. Jadi setelah di karantina selama lima hari, dipastikan rokok hasil produksi PT.HM.Sampoerna masih tetap aman untuk dikomsumsi. 

Lingkungan pabrik juga menjadi perhatian bagi PT.HM.Sampoerna. Sebelum masuk setiap karyawan akan di tes suhu tubuhnya. Masker dan handsanitizer merupakan syarat wajib untuk masuk ke dalam area produksi. Penerapan phisical distancing juga telah dilakukan pada ruang produksi kantin, tempat ibadah maupun pada transportasi karyawan. (Yanuar Yudha)