Inilah Awal Mula Merebaknya Kasus Covid-19 Pabrik Sampoerna - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, April 30, 2020

Inilah Awal Mula Merebaknya Kasus Covid-19 Pabrik Sampoerna

Inilah Awal Mula Merebaknya Kasus Covid-19 Pabrik Sampoerna

Kabar Surabaya - Di saat Kota Surabaya sedang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ternyata ada satu kasus baru yang tengah mencuat ke publik. Kasus baru ini adalah penutupan komplek Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna yang berada di kawasan Rungkut Surabaya. Pabrik rokok yang sangat terkenal dimasyarakat ini terpaksa menutup pabriknya dikarenakan terdapat dua orang pekerjanya yang dinyatakan positif COVID-19, dan saat ini telah meninggal dunia. 


Di kawasan Surabaya Timur ini, PT.HM.Sampoerna memiliki dua komplek pabrik. Komplek Pabrik tersebut berada di Kawasan Rungkut,(PT.SIER) dan dikawasan Kedung Baruk - Rungkut. Lokasi pabrik yang saat ini terdapat kasus COVID-19 ini adalah unit pabrik yang ada dikawasan Kedung Baruk - Rungkut.

Berdasarkan pantauan dilapangan, saat ini kondisi komplek Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna benar-benar tertutup rapat. Sebanyak 500 pekerja yang ada didalamnya sudah diliburkan semuanya. Saat ini mereka telah menjalani rapid test secara massal. Hasilnya sembilan orang pekerja menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena terbukti telah memiliki gajala klinis seperti COVID-19.



Sebagian lagi diantaranya, yaitu 100 orang pekerja dinyatakan positif rapid test (reaktif), yang nantinya akan ditindak lanjuti dengan SWAM PCR Test. Saat ini ke-100 orang pekerja ini bersama 163 pekerja lainnya sedang menjalani isolasi di sebuah hotel (dirahasiakan namanya) yang di akomodir oleh pihak perusahaan. Tenaga medis juga telah ditugaskan di lokasi karantina tersebut guna mengawasi secara detal perkembangan mereka.

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengemukakan bahwa kasus COVID-19 di Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna bisa menjadi cluster baru untuk Kota Surabaya. Bila ini benar, maka kasus ini akan menjadi cluster ke -24 bagi Provinsi Jawa Timur. Dimana yang terbesar sebelumnya adalah cluster pelatihan tenaga jemaah haji yang ada di komplek Asrama haji Sukolilo Surabaya.


Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini, hari mengengkapkan fakta baru terkait dengan kasus COVID-19 yang terjadi di Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna. Menurut orang nomor satu di Kota Surabaya ini, kasus tersebut bukanlah cluster baru atau kasus baru.

Kasus yang mengakibatkan di tutupnya Komplek Pabrik Rokok PT.HM.Sampoerna ini berawal dari dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tidak jujur. Kedua pasien ini seharusnya tengah menjalani masa karantina dirumah masing-masing. Namun kenyataannya mereka malah tetap bekerja di pabrik. Hal inilah yang akhirnya diduga menjadi penyebab ratusan orang lain tertular. Dan saat ini keduanya telah meninggal dunia.


Saat ini Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim juga masih tengah melakukan penelusuran lebih lanjut guna mendalami temuan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus rantai penularan virus corona di Provinsi Jawa Timur. Deangan adanya kasus ini, maka Kota Surabaya masih menjadi daerah epicentrum yang kuat bagi penyebaran Virus COVID-19. (Yanuar Yudha) 
 

3 comments:

  1. Mengapa 2PDP tdk jujur, andai dia jujur takut dikeluarkan dari pekerjaannya. Dia dilema.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mestinya pemkot yg jujur ke sampoerna,masa sih sampoerna diam kalau ada karyawannya yg berstatus pdp.

      Delete

Post Bottom Ad