GAWAT !!!, Rumah Sakit Surabaya Penuh, Ratusan Pasien Positif Corona Karantina Di Rumah Sendiri - Kabar Surabaya

Terbaru

Tuesday, April 21, 2020

GAWAT !!!, Rumah Sakit Surabaya Penuh, Ratusan Pasien Positif Corona Karantina Di Rumah Sendiri

GAWAT !!!, Rumah Sakit Surabaya Penuh, Ratusan Pasien Positif Corona Karantina Di Rumah Sendiri

Kabar Surabaya - Musim pandemi wabah COVID-19 yang terus berkepanjangan ini membuat semua pihak terus bekerja ekstra keras. Mulai dari pemerintah, tenaga medis hingga masyarakat terus bergotong-royong untuk membasmi virus yang telah menginfeksi ribuan orang di Indonesia. Di Kota Surabaya sendiri saat ini terdapat 299 warganya yang telah dinyatakan positif Corona.


Namun, sayangnya tidak semua dari 299 pasien tersebut yang bisa menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Saat ini yang berada dalam perawatan ruang isolasi rumah sakit hanya sekitar 107 orang saja. Sedangkan sekitar 190-an lainnya terpaksa melakukan rawat jalan dan melakukan karantina di rumah masing-masing.

Kondisi ini bukan karena kemauan dari pasien yang bersangkutan, malainkan karena kondisi rumah sakit yang sudah tidak memiliki ruang isolasi untuk menampung pasien yang dinyatakan positif terserang Virus COVID-19. Hal ini disinyalir karena semakin banyaknya masyarakat Surabaya yang telah terpapar oleh Virus COVID-19 ini.



Kondisi kurangnya daya tampung rumah sakit untuk merawat Pasien Positif Corona ini diungkapkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan Pers Rilis di halaman Balai Kota Surabaya pada hari Senin (20/04/2020) pagi kemarin. 

"Kemarin saya minta Rumah Sakit yang ada di Kota Surabaya untuk menerima seluruh pasien warga Surabaya yang dinyatakan positif. Namun kondisinya memang sudah tidak cukup lagi, akhirnya hanya 107 yang bisa ditampung di rumah sakit dan lainnya terpaksa dirawat di rumah masing-masing," terang Wali Kota Risma.


Melihat ada warganya yang tidak tertampung di rumah sakit, Wali Kota Risma sempat ingin protes. bahkan beliau siap untuk melakukan demo jika warganya masih tidak mendapatkan tempat di rumah sakit yang ada di Kota Surabaya.

"Aku sampek nekat arepe demo dewean (Saya sampai nekat mau demo dendirian), tapi akhire ga sido, karena pihak rumah sakit janji mau kasih beberapa tempat untuk warga Surabaya," terang Wali Kota Risma. 


Sebenarnya Wali Kota Risma tidak menginnginkan pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19 melakukan perawatan di rumah masing-masing. Hal ini tentu akan menimbulkan resiko yang sangat besar terhadap tertularnya anggota keluarga yang lainnya. 

"Kalau anggota keluarga yang negatif, merawat yang positif, sulit untuk tidak tertular. Kita lihat para tenaga medis yang ada di rumah sakit, dengan protokol kesehatan yang ketat serta Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap saja bisa tertular, apalagi yang di rumah," jelas orang nomor satu di Kota Surabaya ini.


Namun Wali Kota Risma juga tidak bisa berbuat banyak, mengingat daya tampung dari rumah sakit di Kota Surabaya ini memang sudah tidak mencukupi lagi. Tetapi Pemkot Surabaya tidak akan tinggal diam. Perawatan kepada warga yang dirawat di rumah masing-masing ini masih terus dilakukan dengan pemberian makanan sehat dan vitamin yang cukup. 

Setiap harinya Pemkot Surabaya terus menyuplai makanan dan vitamin agar tubuh pasien tetap kuat, sehat serta daya imunnya tetap terjaga dengan baik.

Saat ini Kota Surabaya memiliki 15 rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan bagi penderita COVID-19, yaitu : RSU Premier Surabaya, Rumah Sakit Umum (RSU) Katholik Surabaya, RSU Adi Husada Undaan, RSU PHC Surabaya, RSI Surabaya Jemursari, RSU Haji Surabaya,, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada, RSU Siloam Hospital. (Yanuar Yudha)  

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad