Akibat Corona Unas SD Hingga SMU Direncanakan Dihapus

Akibat Corona Unas Sd Hingga SMU Direncanakan Untuk Dihapus

Kabar Surabaya - Serangan wabah Virus Corona yang sudah mewabah ini benar-benar membuat aktifitas manusia menjadi terbatas. Kondisi ini terlihat dari tutupnya beberapa fasilitas umum seperti sekolah, tempat wisata, Taman bermain, yang terakhir banyak tempat ibadah seperti masjid dan gereja yang akhirnya juga di tutup. 

Kegiatan penutupan fasilitas-fasilitas umum tersebut adalah upaya pemerintah untuk melakukan sosial distancing kepada masyarakat. Sosial distancing sendiri adalah salah satu cara untuk menghindari penyebaran Virus Corona dengan menjaga jarak aman dengan orang lain minimal 1 hingga 1,5 meter.

Hari ini, adalah minggu kedua pelaksanaan libur sekolah bagi anak usia SD hingga SMU. Pada bulan April mendatang, para siswa ini akan menghadapi yang namanya Ujian Nasional (UN) secara serentak. jadwal pelaksanaan Ujian Nasional ini juga telah ditetapkan sebagai berikut :

- Ujian Nasional untuk SMA dan Aliyah akan digelar pada tanggal 30 Maret 2020 hingga 1 April 2020
- Ujian Nasional untuk SMP dan Mts akan dige;ar pada tanggal 20 April 2020 hingga 23 April 2020
- Ujian Nasional Untuk SD dan Ibtidaiyah akan digelar pada tanggal 29April 2020 hingga 30 April 2020.

Namun agenda yang telah disusun secara matang ini direncanakan akan dibatalkan secara serempak. Hal ini dikarenakan kondisi Indonesia yang sedang dalam keadaan kondisi darurat Virus Corona atau Covid=19 sampai pada akhir bulan Mei mendatang.

Karena akan sangat fatal akibatnya jika Unas tetap diselenggarakan pada waktu tersebut. Mengingat sebaran wabah Virus Corona masih teramat tinggi. Resikonya adalah jutaan anak usia sekolah yang akan terpapar oleh Virus Corona tersebut  

Keputusan untuk meniadakan Ujian Nasional (Unas) serempak pada tahun ini akhirnya diputuskan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan anggota DPR RI komisi X  pada Senin (23/03/2020) malam tadi saat digelar rapat secara online.

Selain pembatalan Unas, Kemendikbud juga mengkaji beberapa opsi lainnya untuk mengganti Unas, seperti pelaksanaan Unas secara online dilokasi siswa masing-masing. Namun hal ini tentunya sangat membutuhkan piranti dan jaringan yang harus memadai. Pada intinya adalah semua pihak tidak ingin ada pengumpulan massa dalam jumlah banyak. Hal ini kembali terkait pada masalah sosial distencing lagi. (Yanuar Yudha)