Warga Kota Surabaya Sumbang Rp 150juta Lewat Suroboyo Bus - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, June 17, 2019

Warga Kota Surabaya Sumbang Rp 150juta Lewat Suroboyo Bus

Warga Kota Surabaya Sumbang Rp 150juta Lewat Suroboyo Bus

Kabar Surabaya – Dari banyak sumber data yang patut di percaya, Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbanyak ke-dua setelah Tiongkok. Hal ini tentunya sangat kontra dengan negara kita yang terkenal akan keindahan alamnya. Sampah plastik ini adalah sampah yang dapat di kategorikan berbahaya dan merusak. Selain tidak dapat teruai di dalam tanah, sampah jenis plastik ini juga telah banyak memangsa korban hewan laut di peraian dunia.


Saat ini banyak negara yang berlomba-lomba untuk mengurangi sampah plastik. Mereka berusaha mensubsitusi barang-barang plastik dengan bahan yang ramah lingkungan. Di Kota Surabaya sendiri, sampah plasti telah menjadi bahan untuk menghasilkan tenaga listrik. Sehingga Kota Pahlawan ini bisa menjual listrik ke PLN.

Di era kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Pemerintah Kota Surabaya ingin juga mengajak warga-nya untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah plastik. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan Suroboyo Bus pada tahun 2018. 


Dengan kendaraan yang oleh anak-anak di sebut Tayo ini, warga Surabaya di didik untuk lebih aware lagi terhadap penggunaan sampah plastik, terutama jenis botol plastik. Karena untuk menaikinya, para penumpang harus membawa botol plastik sebagai alat pembayarannya. Ya...Suroboyo Bus ini tidak menerima uang tunai sebagai alat pembayaran.

Setelah setahun berjalan, antusias warga Kota Surabaya terhadap bis berwarna merah ini sangat luar biasa.  Apalagi saat liburan sekolah seperti ini, biasanya Suroboyo Bus menjadi alat transportasi untuk berwisata berkeliling melihat-lihat Kota Surabaya.


Dengan tingginya antusiasme penumpang Suroboyo Bus, maka sampah botol plastik yang di setorkan sebagai alat pembayaran juga otomatis bertambah jumlahnya. Sejak di operasikannya Suroboyo Bus ini, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) sebagai pengelola sampah plastik Suroboyo Bus telah mengumpulkan sebanyak 39ton botol plastik dalam berbagai ukuran.

Untuk menyimpan ribuan botol plastik tersebut Pemkota Surabaya telah menyiagakan rumah-rumah kompos yang tersebar di seluruh penjuru Kota Surabaya. Selain itu Pemkot Surabaya juga telah membentun sekitar 2000 Bank Sampah guna membantu mengelola botol-botol plastik tersebut.


Pada bulan Juni ini akhirnya, Pemkot Surabaya berhasil melelang semua botol-botol plastik yang di simpannya. Proses lelang ini di menangkan oleh PT.Langgeng Jaya Plastindo dengan tawaran sebesar Rp 150juta rupiah. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pencacahan bijih plastik.

Mengapa baru di lelang sekarang...?. Ery Cahyadi selaku Plt.Kepala DKRTH mengungkapkan bahwa botol-plasti yang di setorkna olah masyarakat ini sudah di tetapkan sebagai kekayaan daerah. Oleh karena itu proses lelangnya di lakukan langsung oleh Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN). “Setelah di lakukan proses lelang, semua hasilkan akan di masukkan seluruhnya ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya” Jelas Eri.


Setelah masuk ke pos PAD, dana Rp 150juta yang di hasilkan dari proses lelang ini akan bisa langsung di gunakan untuk pembangunan di Kota Surabaya. Hal ini berarti warga Kota Surabaya turut menyumbang pembangunan di Kota Pahlawan ini melalui Suroboyo Bus dan botol plastiknya.
Konsep yang di terapkan pada Suroboyo Bus ini adalah konsep futuristik yang harus di pertahanka
n bahkan bisa lebih di kembangkan. Dengan menggunakan botol plastik, warga Kota Surabaya di ajak untuk lebih menggunakan transportasi umum. Jadi, ada 2 hal yang di tekankan di sini, yaitu masyarakat di ajak beralih menggunakan transportasi umum dan di ajak untuk berkontribusi terhadap lingkungan dengan “membuang” botol plastik pada tempatnya, yaitu di Suroboyo Bus. (Yanuar Yudha)



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad